» Paruman
» Wicara Desa Adat
» Sastra Dresta
» Desa Dresta
» Loka Dresta
» Data Riset
» Temu Wirasa Bendesa Adat
» Catatan Pan Brayut
» Edisi Perdana
 
» Babad Bali
» Bali Aga
» Raditya
» Sarad Bali
» PHDI
» Hindu Indonesia
» Taman Gumi Banten
» Arsitektur Bali
   
Home | Uluangkep | Bukutamu |   

Terima kasih atas kunjungan anda ke forum ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran atau komentar anda untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
 

Nama :
E-mail :
Alamat :
No-Telp :
Pekerjaan :
Jabatan :
Komentar :
Tampilkan : ya      tidak

 
Komentar yang telah masuk antara lain
-= Klik nama pengirim untuk melihat detail =-

harry priyanto, 08-Nov-2003, 08:51:42
bagaimana kalau site ini menampilkan masing-masing tipologi dan morfologi desa adat/pekraman di bali dari jaman bali age, minimal desa-desa adat di wilayah denpasar, perkembangan desa-desa adat tersebut hingga saat ini. lebih khusus ditinjau dari sudut pandang arsitektur (arsitektur kota) karena ini penting untuk melestarikan atau mempertahankan bentuk desa adat di bali yang telah banyak mengalami perubahan. terima kasih...
assa, 07-Nov-2003, 14:46:27

I Ketut Oka Darmawan, 01-Nov-2003, 06:32:04
Web : www.geocities.com/okky_maheswara

Om Swastiastu,

Saya sangat bangga dan takjub melihat adanya site tentang Desa Adat, karena dengan hal ini kita bisa lebih bisa menuangkan kesan dan pesan tentang Desa kita di Bali

dengan site ini kita akan bisa menjadikan Ajeg Bali tidak hanya sebagai Slogan

Salut pada Team desaadat.com

Oka Darmawan


agus, 28-Oct-2003, 09:10:48
salam Hormat

kepada semua kru yang terlibat dalam site Desa Adat, tolong saya diberikan analisa singkat mengenai Otonomi desa. analisa bapak/ibu dapat anda kirimkan melalaui e-mail saya.

saya sangat memerlukan analisa tersebut, dan mohon bapak/ibu berkenan untuk menanggapinya.

regaard,
agus

AA.GN. Ari Dwipayana, 27-Oct-2003, 05:22:50
Para semeton,

Kita semua warga Bali harus berduka dan menunjukkan keprihatinan yang mendalam atas lingkaran kekerasan yang terjadi di BUELLENG dan TABANAN. Lingkaran kekerasan politik itu menunjukkan bahwa Bali belum sepenuhnya bisa keluarga dari politik AUD KELOR. Kita harus memulai lagi upaya membangun budaya pluralisme dan nir kekerasan. Perbedaan adalah keniscayaan.


Prev    Next >>

   
Copyright 2003 Desaadat.com